Kamis, 30 Juni 2011

Akhirussanah anak pertama ku


" Semoga menjadi anak yang  soleh, berbakti kepada kedua Orang tua dan Taat kepada perintah Allah "

Penggunaan Energi dalam bidang kesehatan

TUGAS MATA KULIAH FISIKA KESEHTAN






DISUSUN OLEH:
NAMA : ROHMAH
NIM : 1003037

AKBID BINA HUSADA BANTEN 2011

PENGGUNAAN ENERGI DALAM BIDANG KESEHATAN

 · Energi di bidang kesehatan digunakan untuk :
- diagnostik (menemukan penyakit lebih awal)
- terapi (memberi pengobatan)
 · Alat bantu untuk diagnostik dan terapi menggunakan energi dalam bentuk :
- panas
- radiasi
- listrik
- bunyi
- dan lain-lain
 · Sifat energi yang digunakan untuk pengobatan :
- Sifat mematikan
- Sifat menghambat pertumbuhan
- Sifat mengubah sifat genetika
- Sifat memberikan panas

PENGGUNAAN ENERGI PANAS UNTUK DIAGNOSTIK
 TERMOGRAFI
· Termografi = alat diagnostik yang menggunakan energi panas (mendeteksi temperatur permukaan kulit) ---> memberikan gambaran termogram
 · Ada 2 jenis :
- Termografi dalam keseimbangan panas
- Termografi dengan fotokonduktivitas infra merah
· Kulit ---> radiator infra merah yang efisien. Suhu di permukaan kulit dipengaruhi proses yang menimbulkan panas di jaringan bawah kulit : peradangan, gangguan sirkulasi darah, tumor aktif.
Termografi dengan prinsip keseimbangan panas
· Dibuat dari lempeng tipis nitrat sellulosa dan dilapisi dengan minyak tipis pengabsorbsi panas.
· Permukaan kulit yang telah mencapai keseimbangan panas --->warna pada suhu tertentu.
· Pada kulit normal --->hijau, bila suhu ­ ---> terjadi perubahan warna film sellulosa dari coklat menjadi kemerah-merah.
Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas
· Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit berupa radiasi infra merah oleh susunan optis dijatuhkan ke detektor infra merah menjadi diskontinu.
· Oleh transduser infra merah diubah menjadi pulsa listrik kemudian diperkuat dengan amplifier kemudian ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
· Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan termografi
1. Pakaian penderita harus dilepas sebelum termografi dilakukan
2. Penderita sebelumnya ditempatkan pada ruangan dengan suhu 21oC selama 15 menit. Tujuannya untuk adaptasi sebelum termografi dilakukan sehingga hasil termogram kontras


Gambaran termografi fotokonduktivitas infra merah
· Gambaran termogram permukaan tubuh dalam keadaan normal adalah simetris bagian kiri dan kanan.
· Gambaran termogram dapat berwarna hitam putih :
- daerah panas gambarnya putih
- daerah dingin gambarnya hitam
· Termogram berwarna disertai dengan batang penunjuk suhu (temperature reference bar) terdapat pada bagian bawah layar CRT.
- batang penunjuk warna dingin : ungu pucat, hijau, biru muda
- batang penunjuk warna panas : merah, coklat, kuning, putih
· Warna biru pada 30oC dianggap temperatur normal maksimum sebagai petunjuk kalibrasi pada suhu lingkungan 21oC.
· Gambar rekaman termogram
Ungu pucat
Hijau
Biru muda
Biru
Merah
Coklat
Kuning
Putih
27oC
28oC
29oC
30oC
31oC
32oC
33oC
34oC
Hubungan gambaran rekaman dengan daerah pancaran panas dalam tubuh
· Gambaran termogram yang menunjukkan pancaran panas lebih tinggi dari sekitarnya (normal) membantu untuk diagnostik.
· Contoh :
- Kanker payudara temperaturnya lebih tinggi dari jaringan sekitarnya 1oC.
- Kulit sekitar sendi yang menderita peradangan temperaturnya naik sampai 5oC.
· Gambaran termogram dapat menunjukkan lokasi daerah tubuh yang masih mempunyai sirkulasi darah yang baik à penting untuk amputasi.
· Dengan membuat termogram berurutan/berseri dapat dilihat kemajuan atau kemunduran pengobatan.

Penggunaan energi panas untuk pengobatan
· Energi panas bila mengenai salah satu bagian tubuh akan menaikan temperatur daerah tersebut.
· Efek panas tersebut dapat dilihat menurut :
a. Fisika ---> pemuaian ke segala arah
b. Kimia ---> kecepatan reaksi kimia akan meningkat karena reaksi oksidasi meningkat pada kenaikan temperatur. Permeabilitas membran sel akan meningkat sehingga terjadi peningkatan metabolisme jaringan ---> terjadi peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dan cairan tubuh.
c. Biologis ---> merupakan gabungan efek panas fisika dan kimia. Adanya peningkatan sel darah putih, pelebaran pembuluh darah ---> sirkulasi darah meningkat
· Metode yang dipakai untuk transfer energi panas untuk pengobatan :
a. Konduksi
b. Radiasi
c. Elektromagnetis
d. Gelombang ultrasonik
a. Metode konduksi
· Tergantung pada :
- luas daerah kontak
- perbedaan temperatur
- lama melakukan kontak
- material konduksi panas
· Dapat berupa :
1. Kantong air panas/botol berisi air panas ---> efisien untuk pengobatan nyeri daerah perut
2. Handuk panas ---> efisien untuk pengobatan sakit otot misalnya kejang otot
3. Mandi uap (Turkish Bath) ---> efisien untuk relaksasi otot untuk penyegaran
4. Lumpur panas (Muds Packs) ---> dapat mengkonduksi panas ke dalam jaringan dan dapat mencegah kehilangan panas
5. Wax Bath/Parafin Bath ---> efisien untuk transfer panas pada tungkai bawah terutama pada orang tua.
6. Electric pads ---> dengan cara melingkari kawat elemen panas dengan dibungkus asbes.
Metode 1 – 6 dapat dilakukan terhadap pengobatan :
- Neuritis
- Sinusitis
- Contusio
- Low back pain
b. Metode radiasi
· Digunakan untuk pemanasan permukaan tubuh secara radiasi (pemancaran) seperti pemanasan dengan sinar matahari atau nyala api.
· Sumber radiasi :
1. Electric fire à ada 2 tipe :
a. Old type fire à 750 watt dengan range radiasi antara merah mendekati infra merah dan panjang gelombang < 15.000 Ao.
b. Pencil bar type à menggunakan reflector rectangular dan shape like acoustic type.
2. Infra merah.
- Untuk mendapatkan infra merah digunakan lampu pijar 250 – 1.000 watt yang diberi filter merah.
- Gelombang yang digunakan 8.000 – 40.000 nm (1 nm = 10-9)
- Penetrasi energi/gelombang pada kulit + 3 mm
- Metode radiasi dengan infra merah secara umum = metode konduksi panas tapi lebih efektif karena penetrasinya lebih dalam.

c. Metode elektromagnetis
· Ada 2 metode :
1. Short weve diathermy
Transfer panas dapat dilakukan ke dalam tubuh dengan 2 cara :
a. Teknik Kondensor
Bagian tubuh sebelah menyebelah diletakkan dua metal plate
Pada permukaan elektrode diberikan larutan elektrolit. Dengan adanya aliran bolak balik (AC) molekul-molekul dalam tubuh menjadi gitasi akibat kenaikan temperatur.
Hal ini sesuai dengan hukum Joule :
H =
dimana
H = energi panas (kalori)
V = voltage (volt)
I  = arus (ampere)
T = waktu (detik)
J = ekivalen Joule (1 Joule = 0,239 kalori = 0,738 ft/lb)
b. Inductothermy
Bagian tubuh yang akan dipanasi dililitkan dengan kabel kemudian dialirkan listrik. Dengan cara ini jaringan tubuh tidak berada dalam sirkuit tetapi terletak dalam medan magnet dari suatu koil.
 Aliran bolak-balik di dalam koil akan menimbulkan medan magnet bolak-balik di dalam jaringan à timbul panas di daerah yang bersangkutan.
· Frekuensi yang digunakan pada short wave diathermy 1 MHz sudah cukup untuk memanaskan jaringan.
· Kegunaan short wave diathermy :
- kram otot (muscle spam)
- nyeri intervertebral
- penyakit degeneratif persendian
- bursitis (radang bursa)
 2. Micro Wave Diathermy
· Lebih mudah dibandingkan short wave diathermy.
· Micro wave diathermy termasuk gelombang radio dengan ossilasi pada frekuensi yang sangat tinggi.
· Energinya terletak antara short wave diathermy dan infra merah.
· Pada tahun 1940 à frekuensi 900 MHz lebih efektif dan dihasilkan dengan memakai magnetron.
· Penyakit yang memerlukan pengobatan micro wave diathermy :
- patah tulang (fracture)
- keseleo (sprain)
- bursitis
- radang tendon

d. Metode gelombang ultrasonik

PENGGUNAAN ENERGI DINGIN DI BIDANG KESEHATAN
· Pembagian suhu rendah :
- dingin (cold) : 25oC sampai -10oC
- krio (erye) : di bawah -10oC


· Penggunaan suhu dingin dalam kehidupan sehari-hari :
- peningkatan produktivitas
- menghambat proses pembusukan
· Penggunaan suhu dingin di bidang kesehatan :
- menurunkan temperatur penderita yang mengalami demam
- memberikan kesegaran badan
- penyimpanan darah (bank darah)
- penyimpanan sperma (bank sperma)
- penyimpanan sumsum tulang (bone and marrow)
- penyimpanan jaringan tubuh
- penyimpanan obat-obatan
· Pengaruh suhu rendah krio pada jaringan (= kriobiologi) berupa efek patologis pada jaringan yang terkena temperatur krio.
 · Efek patologis yang dimaksud :
a. Krio adhesia (menghasilkan adhesi)
b. Krio nekrosis (mematikan jaringan)
c. Efek hemostatis
d. Efek anastesi


Written by Wahyu Hidayat